Senin, 08 November 2010

SEPEDA BUKANLAH LAGI SAHABAT BAGI ANAK-ANAK INDONESIA

ANDI IVAN V
1DB03
30110682

Di jaman sekarang, jaman yang penuh dengan teknologi yang luar biasa, yang di penuhi alat-alat canggih yang menjadikan pekerjaan manusia menjadi begitu praktis, semakin membuat kita menjadi pemalas atas teknologi-teknologi canggih seperti ini.
Kita ambil contoh kecil dari sebagian kehidupan kita, jika di lihat akhir-akhir ini indonesia sungguhlah berbeda, bagi saya sepeda bukanlah lagi sahabat bagi semua anak-anak. Hanya sebagian anak-anak saja yang masih menggunakan sepeda sebagai sarana bermain atau transportasi jarak dekat. Dahulu anak-anak begitu bangganya ketika mempunyai sepeda.Tapi sekarang sepeda bukanlah barang yang menjadi dambaan bagi setiap anak-anak.
Jika di lihat keadaan sekarang dengan munculnya beragam kendaraan bermotor yang di produksi dari berbagai produsen seluruh dunia, membuat orang-orang semakin tertarik untuk menggunakannya.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun yang masih duduk di bangku sekolah dasar, bahkan anak-anak yang masih sukar buat menapakkan kakinya di permukaan tanah saja sudah menggunakan kendaraan bermotor.
Ini sungguhlah memprihatinkan, karena begitu banyak sisi negatif dari kejadian seperti ini.
Apakah perhatian dan pengajaran yang diberikan orang tua seperti contoh kejadian ini adalah orang tua yang benar, yang tanpa berpikir ke depannya melepas anak-anaknya begitu saja menggunakan kendaraan bermotor yang begitu banyak kemungkinan kejadian yang kita tak akan pernah tau nantinya.
Seharusnya orang tua dapat lebih memperketat dan memberikan pengawasan yang lebih bagi anak-anaknya dalam hal ini. Karena orang tua yang tiap harinya melakukan aktivitasnya di luar rumah atau bekerja tidak melihat bagaimana anak-anak mereka dalam mengendarai kendaraan bermotor.
Saya sendiri memberi pendapat, ketika saya berada di jalan, begitu banyak anak-anak yang menggunakan kendaraan bermotor. Mereka memacu kendaraan motor tersebut dengan begitu kencangnya, tidak mematuhi peraturan dan tata tertib kendaraan bermotor yang ada, bercanda ria bersama temannya, tanpa adanya sedikitpun fokus menggunakan kendaraan bermotor.
Apakah ini baik bagi anak-anak dalam umurnya yang sekian, anak-anak yang masih berpikir segalanya yang “gila” itu menyenangkan, yang masih belum bisa berpikir dewasa ?
Di samping itu, jika memang anak-anak kita sudah bisa mematuhi tata tertib yang ada dan tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dirinya sendiri saat menggunakan kendaraan bermotor, ini juga tidak menjamin keselamatan anak-anak kita. Karena pasti dengan ANAK-ANAK yang menggunakan kendaraan bermotor, akan adanya tindak kriminal. Bagi orang-orang yang mungkin sedang berputus asa karena keadaan faktor ekonomi, dan melihat anak-anak membawa kendaraan bermotor, tidak menutup kemungkinan anak tersebut dapat lepas dari kejahatan.
Begitu banyak sisi negatif yang kita lihat.
Oleh karena itu bagi orang tua, yang sudah atau ingin memberikan anak-anaknya izin penuh atas penggunaan kendaraan bermotor, lebih baik jangan diberikan. Ataupun anak-anak masih sukar untuk diberitahu, berikan pengawasan yang ketat dan pemantauan yang lebih.
Ini semuapun tergantung pada bagaimana anda-anda semua menyikapi hal-hal seperti ini.
Lebih baik anak-anak diberikan bersepeda, karena selain kecilnya kejadian-kejadian yang tidak di inginkan, anak-anak juga dapat kesehatan yang lebih dala bersepeda.

JADIKANLAH KEMBALI SEPEDA SEBAGAI SAHABAT BAGI ANAK-ANAK KITA !

Sabtu, 06 November 2010

Kondisi permainan tradisional yang mulai pudar dari anak-anak negri.

Kondisi Permainan tradisional yang mulai pudar dari permainan anak-anak negri

Pada jaman sekarang ini, jaman yang penuh dengan teknologi yang berada di luar akal sehat manusia makin menjamur di seluruh dunia.
Semakin banyak permainan dengan teknologi yang begitu canggih yang di produksi oleh negara-negara produsen mewabah dan meracuni seluruh umat manusia dari yang berumur balita sampai dengan pada tingkat umur yang dewasa.
Permainan permainan dengan teknologi canggih ini seperti, playstation,x-box,psp,game-online, remote control, dan masih banyak lagi permainan dengan teknologi canggih mulai menjadi sahabat bagi anak-anak negri.
Dengan teknologi yang seperti ini pada sisi positifnya adalah anak-anak memang menjadi lebih mengerti dalam menjalankan teknologi-teknologi canggih. Anak-anak juga tidak akan kaget pada nantinya jika nanti di masa yang akan datang mereka akan menghadapi barang-barang dengan teknologi yang begitu canggih. Dengan adanya teknologi seperti ini, sebenarnya baik untuk anak-anak, karena dengan adanya teknologi seperti ini anak-anak dapat termotivasi untuk membuat barang-barang dengan teknologi seperti ini. Di samping itu juga, anak-anak bisa lebih pintar dari orang tua atas teknologi canggih seperti ini. Begitu banyak sisi positif yang bisa kita ambil dari jaman yang penuh dengan teknologi canggih seperti sekarang ini.
Tapi di balik semua itu, ada yang lebih memprihatinkan. Coba kita lihat dari sisi negatifnya,akibat atau dampak dari semua barang-barang dengan teknologi yang super canggih yang menjadi sahabat bagi anak anak negri di jaman sekarang ini. Akibat dari semua ini, banyak anak-anak yang jarang sekali bahkan hampir tak terlihat anak-anak negri memainkan permainan-permainan tradisional. Permainan tradisional yang sejak dulu ada, yang diberikan oleh nenek moyang kita terdahulu seperti permainan tradisional petak umpet, galasin, kelereng, ular naga panjang, congklak, benteng, dll.
Kondisi seperti ini sudah sangat memprihatinkan, karena yang saya lihat jarang sekali anak-anak yang memainkan permainan-permainan tradisional.
Bagaimanakah nasib permainan tradisional bagi anak cucu kita di masa depan jika anak-anak jaman sekarang tidak melestarikan dan membudayakannya sebagai permainan anak negri.
Bahkan mungkin saya berpikir ada anak-anak yang tidak mengenal sama sekali permainan-permainan tradisional.Kondisi ini sungguh memprihatinkan karena pastinya jika permainan-permainan tradisional tidak dikenalkan, dilestarikan, dan dibudayakan pada anak-anak negri jaman sekarang, di masa depan pastinya anak-anak tidak akan mengenal sedikitpun permainan yang telah diberikan nenek moyang kita.Padahal sebenarnya permainan tradisonal lebih mengasyikkan untuk dimainkan, karena permainan tradisional di samping sebagai untuk menghibur diri di waktu senggang permainan ini juga memberikan kita pengajaran terhadap kehidupan seperti adanya solidaritas antara yang satu dengan yang lainnya, adanya tanggung jawab yang di berikan, kejujuran dalam bermain, dan begitu banyak yang kita dapat ambil pengajarannya dari permainan ini.
Menurut saya, sebenarnya antara permainan-permainan teknologi-teknologi canggih dengan permainan tradisonal harus balance atau seimbang.maka dari itu di anjurkan bagi para orang tua, wajibnya harus mengenalkan permainan tradisional bagi anak-anaknya.

PERMAINAN TRADISONAL NEGRI INI HARUS TETAP DILESTARIKAN, DIBUDAYAKAN,DIMAINKAN DAN HARUS TETAP ADA PADA SETIAP GENERASI GENERASI SEKARANG DAN MASA DEPAN !

Senin, 01 November 2010

Penerapan Perencanaan Pada Organisasi Pemuda Atau Mahasiswa

Penerapan Perencanaan Pada Organisasi Pemuda Atau Mahasiswa
Andi ivan v
1DB03
30110682

Pendahuluan
Kehidupan manusia sejak zaman kezaman tidak dapat dipisahkan dengan salah satu elemen terpenting yaitu kehidupan berkomuniti atau berorganisasi. Melalui kehidupan berkomuniti ini lahirlah bentuk penyatuan komuniti seperti adanya keluarga, perkampungan, daerah, wilayah, pemerintahan dan negara. Dari sekecil komuniti seperti keluarga hinggalah kepada pembentukan negara, ia harus mempunyai ketua atau pemimpin yakni seorang ketua atau pemimpin yang akan membentuk budaya, aspek pemikiran, penyatu kepada berbagai bangsa dan ideologi, menegakkan dan melaksanakan undang-undang, dan berbagai peranan lagi.
Dalam dunia modern hari ini, terdapat berbagai organisasi pemuda yang berbentuk formal ataupun non formal atau juga yang berbentuk perniagaan, kumpulan seminat (NGO), badan kerajaan yang diketuai oleh pemimpin yang diberi berbagai jenis gelaran seperti Presiden, Perdana Menteri, CEO, Naib Canselor, Menteri, Pengarah dan lain-lain.
Kamus Dewan Edisi Ketiga Tahun 2000 mendefinisikan organisasi sebagai satu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian dalam sesuatu pertubuhan (perkumpulan, perbadanan dan lain-lain) untuk tujuan tertentu (kepentingan bersama dan sebagainya). Secara umumnya organisasi dapat didefinisikan sebagai satu perkumpulan bersifat sosial yang mana ahlinya akan melakukan aktifitas bersama dan saling bergantungan dan bekerjasama bagi mencapai tujuan yang dipersetujui bersama.
Pendefinisian organisasi adalah sebagai satu pendekatan bagi perhubungan sosial yang bersifat tertutup dan tidak terbuka secara meluas kepada semua orang untuk menganggotainya melalui peraturan keanggotaan yang telah digariskan terlebih dahulu untuk melakukan kerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Tujuan organisai merupakan keadaan atau tujuan yang ingin di capai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.

Isi

Mahasiswa merupakan tumpuan harapan masarakat dalam proses perubahan yang dinamis dan positif. Mahasiswa Perencanaan mempunyai posisi yang strategis dalam mewujudkan keseimbangan dan keadilan.
Bahwa posisi dan peran yang sangat penting tersebut merupakan tanggung jawab sekaligus tantangan bagi Mahasiswa Perencanaan untuk senantiasa meningkatkan peran dalam menciptakan karya-karya nyata dalam pembangunan dengan mempertimbangkan semua aspek perencanaan secara komprehensif dan berkelanjutan untuk menigkatkan kualitas ruang, serta senantiasa menjunjung tinggi etika profesionalisme yang berwawasan kerakyatan dan keadilan.
Mahasiswa merupakan bagian dari lapisan masyarakat yang mempuyai tanggung jawab moral terhadap kemajuan bangsa. Mengapa di katakan demikian ? Ini di katakan karena mempuya alasan tersendiri, yaitu karena mahasiswa merupakan sebagian dari generasi muda terbaik di negri ini yang memiliki kemampuan yang lebih, mempunya wawasan yang sangat dan begitu luas, karena mahasiswa mempunyai dasar keilmiahan dan mempunyai pola pikir idealisme sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam hal ini kita mencoba membahas tentang perencanaan pada organisasi mahasiswa. Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang harus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.

Manfaat Perencanaan :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan .
2. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti .
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat .
4. Menghemat waktu, usaha, dan dana .
Kelemahan Perencanaan
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata .
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan .
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi .
4. Kadang – kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi.

Perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implimentasi dan pengawasan, rencana – rencana memerlukan modifikasi agar tetap berguna. “Perencanaan kembali” kadang – kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Kesimpulan
Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan – kelemahan tersebut tetapi manfaat – manfaat yang didapat dari perencanaan masih jauh lebih banyak. Oleh karena itu mahasiswa yang mempunyai posisi yang strategis dalam mewujudkan keadilan dan keseimbangan, harus tetap melakukan perencanaan. Dan juga mahasiswa harus tanggap dalam masalah-masalah yang ada sekarang, jangan malah bersikap acuh tak acuh dan mengabaikannya.

IV. Daftar pustaka
http://impijatengdiy.com
http://eprints.undip.ac.id
http://geowana.wordpress.com
Buku manajemen karangan T. HANI HANDOKO dosen fakultas ekonomi universitas gadjah mada.
Wikipedia.com

Penerapan Manajemen Dalam Dunia Usaha

Penerapan Manajemen Dalam Dunia Usaha

Andi Ivan V
1DB03
30110682


PENDAHULUAN

Dalam memulai, mengembangkan, maupun mempertahahankan dunia usaha, seringkali entrepreneur dihinggapi banyak ketakutan. Takut jika bisnisnya gagal, takut rugi, dan takut yang lainnya. Bukan berarti itu tidak boleh sama sekali. Namun, hendaknya seorang entrepreneur mampu memberikan porsi yang tepat untuk hal ini.
Harus dibedakan antara sikap hati-hati dan sikap takut. Sebab, hal ini tidak akan pernah menghasilkan apapun. Bertahun-tahun kita khawatir, maka selama itu pula hasilnya tidak terwujud sama sekali. Kekhawatiran hanya akan membuat kita menjadi kaku, tidak bisa berkata apa-apa, bingung dan tidak bisa melakukan tindakan apapun. Inilah musuh utama dalam dunia usaha atau bisnis.
Kini saatnya untuk menikmati pilihan kita dunia usaha.Atas semua situasinya dan atas semua fasenya. Akan lebih baik hasilnya daripada hanya sekedar takut dan khawatir. Ada dua kata untuk hal ini HENTIKAN dan LUPAKAN.
Dengan begitu, maka akan semakin banyak karya yang bisa kita lahirkan dan ciptakan. Kekhawatiran sering membunuh kita, kreativitas kita, tindakan-tindakan kita dan membuat kita menjadi seorang yang apatis. Tentu saja hal ini berbahaya dalam dunia usaha. Kalau bisa kita mengurangi kekhawatiran kita dan mencoba untuk melakukan hal yang positif, maka setiap hari, setiap saat, setiap tindakan kita akan menjadi lebih tenang.
Satu hal yang penting adalah cobalah memikirkan solusi terbaik yang bisa dilakukan saat ini. Daripada Anda khawatir seperti duduk pada rocking chair dan terus menggoyang-goyangkan kursi tanpa arah dan tujuan. Alangkah lebih baik apabila kita menyalurkan kemampuan dan tindakan kita pada hal-hal yang jauh lebih positif.Inilah yang sering ada pada masyarakat kita. Jika kita melihat ke pola hidup masyarakat desa, mereka lebih terlihat nerimo dengan penghasilan yang diterima. Dengan slogannya alon-alon asal klakon permasalahan sering dianggap enteng.
Apalagi dengan pepatah yang tak kalah tenarnya Mangan ora mangan sing penting kumpul. Mereka tidak tertantang untuk melakukan hal lebih. Dunia usaha jauh dari jangkauan pemikiran mereka.Walaupun kehidupannya serba kekurangan, mereka akan tetap enjoy asalkan masih bisa hidup bersama. Rutinitas, kenyamanan menjadi ciri kentalnya. Sangat sedikit yang berani keluar dari zona nyamannya dan melakukan sesuatu yang berbeda, termasuk terjun ke dunia usaha. Jumlah yang sedikit inilah yang kemudian menjadi bukti kesuksesan.Lalu, termasuk golongan yang manakah posisi Anda sekarang ini?
Ingat, dunia usaha pun seperti manusia. Dari kecil, dewasa dan mati. Bisnis berjalan berdasarkan usia. Semakin dewasa, maka semakin matang. Peluang pun semakin luas.
Bisnis semakin terasah melalui perjalanan hidup. Modal yang terpenting adalah pengalaman. Ketika ingin maju, maka di awal bisnis kita harus menguasai penuh bisnis yang kita jalankan.
Menjadi keniscayaan bahwa seorang pengusaha mengetahui produk yang dijual secara detail dan matang. Dalam dunia usaha, intinya adalah selalu mencoba dan berinovasi.
Sistem yang digunakan hendaknya selalu diperbaiki dan berkembang sesuai pola pikir kita. Dari sisi SDM, pengkaderan harus tetap terjaga. Harapannya, tidak ada kekagetan jika harus berhadapan dengan problem. Dengan begitu, jalan keluar akan mudah dicapai.

Setiap perusahaan atau dalam dunia perbisnisan memiliki suatu ruang inovasi manajemen dengan skill dan keunggulannya masing-masing. Hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan analisis keputusan yang di dalam ilmu manajemen yang disebut juga sebagai manajemen operasi. Peran yang sering membantu dalam mengembangkan keunggulan yang bertahan lama adalah adanya unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam membuat inovasi manajemen.

Biasanya suatu inovasi manajemen cenderung menghasilkan keunggulan kompetitif ketika satu atau lebih dari tiga syarat dipenuhi.
Pertama adalah inovasi didasarkan pada prinsip manajemen baru dengan meninggalkan sisi-sisi yang orthodox
Kedua bahwa inovasi merupakan suatu proses yang sistemik dari suatu proses dan metode yang digunakan
Ketiga, inovasi merupakan bagian dari suatu program invensi jangka panjang yang tak pernah berhenti.

Kemudian peran karyawan sebagai sumber daya manusia atau juga sebagai inovator sekaligus agen pembaharuan menjadi sangat penting dalam menciptakan keunggulan. Dalam hal ini peranan budaya kerja dan budaya inovasi sangat strategis. Peran ilmu manajemen sumber daya manusia, perilaku oganisasi, dan budaya organisasi tampaknya sangat efektif ketika perusahaan akan mengembangkan inovasi manajemennya.

Dalam konteks pengembangan bisnis, diperlukan pembentukan paradigma kolektif. Semua satu bahasa, satu langkah, dan satu tujuan. Paradigma kerja ditampilkan ke permukaan dan diterjemahkan oleh semua pelaku bisnis dalam perusahaan. Dengan paradigma dapat dicegah terjadinya kerugian-kerugian perusahaan melalui pendekatan kerja yang efisien. Pola kerja yang sinergis antar unit di perusahaan dibentuk lewat sistem koordinasi yang efektif. Karena itulah sebaiknya pihak manajemen memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menerapkan praktek-praktek ilmu organisasi pembelajaran dan manajemen pengetahuan.

Perusahaan seharusnya merumuskan standar yang fleksibel dan bervariasi dalam hal pendekatan perubahan dan pemberian penghargaan kepada karyawan yang inovatif. Selain itu perusahaan harus juga mendengarkan kritik para pelanggan untuk bahan penyusunan perubahan yang dikehendaki para pelanggan. Umumnya suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan tinggi, dengan kemampuan perubahan yang besar akan sangat mungkin memuaskan, bertahan dan memberi daya tarik kepada para pelanggan. Disinilah pengetahuan pihak manajemen yang menyangkut manajemen pemasaran dan perilaku konsumen sangatlah penting.

Sementara itu bisnis secara berkeberlanjutan merefleksikan terjadinya saling kebergantungan dengan beragam aspek unsur manusia. Pertumbuhan ekonomi adalah penting bagi kemanfaatan individu dan masyarakat keseluruhan. Namun jangan melupakan nilai-nilai kemanusiaan seperti kehidupan keluarga, perkembangan intelektual, moral, dan pengembangan spirit. Mengapa ? Karena bisnis yang berdimensi berkelanjutan mengandung arti bahwa pada setiap upaya mencapai tujuannya baru akan berhasil jika ada pelanggan atau konsumen yang aktif. Dengan demikian agar bisnis bisa hidup berkembang maka ia harus berorientasi pula pada kepentingan aspirasi ekonomi dan non-ekonomi masyarakat atau kepedulian kepada aspek sosial dan lingkungan. Lebih jauh dikenal dengan istilah tanggung jawab sosial korporat. Tidak ayal lagi untuk itu kemampuam manajemen yang dibutuhkan bukan saja dalam dimensi ketrampilan manajerial tetapi juga yang menyangkut penguasaan ilmu humaniora dan politik.

Kriteria utama dalam proses pembelajaran di bidang manajemen masih digunakan dalam keberhasilan meluluskan mahasiswa. Diasumsikan ketika mereka bekerja di masyarakat akan menunjukkan performa yang prima. Penelitian menunjukkan gambaran hasil yang tidak signifikan. Menurut Belbin (1981), kelompok karyawan dengan kecerdasan di atas rata-rata tidak memiliki kemampuan untuk bekerjasama di kelompoknya. Hal ini juga diperkuat bahwa lulusan MBA (mewakili yang berintelegensia tinggi) terlalu analitis namun kurang mampu berhubungan dengan orang lain dan berpikiran sempit (Ed Griffin,1981). Disinilah tampak bahwa kemampuan yang berbasis soft skills seperti dalam hal; empati, kreatifitas, prakarsa, kerjasama, dan komunikasi menjadi sangat penting dalam mengembangkan manajemen kerja dan kinerja.

Penerapan Manajemen Dalam Dunia Usaha
Segala upaya yang dilakukan dalam meraih tujuan suatu perusahaan harus dengan efektivitas penggunaan sumber daya yang efektiv dan efisien. Dan seiring berkembangnya perusahaan maka akan meningkat pula kegiatan dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang besar membutuhkan organisasi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan, mengawasi, serta mengevaluasi kinerjanya agar dapat mencapai tujuan umum perusahaan tersebut. Karena hal tersebut kegiatan manajemen akan semakin kompleks pula. Kegiatannya antara lain adalah perencanaan dan pengendalian. Perencanaan maksudnya untuk menetapkan arah yang dituju perusahaaan dan cara untuk mencapai tujuan itu. Pengendalian adalah proses teratur yang membantu perusahaan dalam melaksanakan rencana untuk meraih tujuan sehinggadapatmeningkatkankinerjaperusahaantersebut.

Kebutuhan peran strategi dalam perusahaan timbul karena adanya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi usaha atau bisnis itu sendiri. Strategi dapat dibuat secara tertulis atau secara konstan, karena terkadang seseorang yang memang pada dasarnya sudah memilki jiwa kewirausahaan, biasanya ia sudah memiliki dan mampu memperkirakan strategi apa yang akan dilakukan terhadap kemungkinan berbagai kondisi yang akan timbul pada saat pendirian maupun saat bisnis itu sudah berjalan. Nah, apa sih sebenarnya arti dari strategi itu sendiri, berikut pengertiannya menurut beberapa sumber dan para ahli :

- Oxpord Pocked Dictionary
Merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya.
- Alfred Chandler (1962) Strategy And Structure
Merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
- Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987)
Strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.
- Kenneth Andrew (1971) The Concept of Corporate Strategy
Strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini.
- Kenichi Ohmae (1983) The mind of the Strategist
Sesungguhnya tentang apakah strategy bisnis itu adalah, dalam satu kata adalah keunggulan bersaing.Satu-satunya maksud perencanaan strategi adalah untuk memungkinkan suatu perusahaan memperoleh, seefisient mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat di pertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Jadi strategi perusahaan merupakan upaya mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding dengan kekuatan pesaing-pesaingnya dengan cara yang paling efisien.

Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif kinerja bisnis dapat ditingkatkan. Namun karena banyaknya berbagai macam bisnis yang berkembang, sehingga penentuan strategi sulit secara rinci untuk diuraikan, mengingat rencana tindakan yang senantiasa berubah. Namun, pada umumnya ada empat unsur utama strategi yang dapat diidentifikasi, antara lain:

o Sasaran
o Pemahaman lingkungan
o Penelitian sumber daya dan kemampuan
o Penerapan yang efektif

Starategi dalam bisnis memainkan peran yang sama dengan stategi dalam permainan catur. Jika para pemain catur mampu membangun pohon keputusan yang lengkap pada permainan catur, maka mereka kan mampu mengoptimalisasikan setiap langkah mereka (wirausahawan) terhadap langkah yang akan dilakukan oleh lawan main pada setiap tahap permainan. Begitu pula dengan strategi dalam berbisnis akan sangat menetukan parkembangan dan kelangsungan hidup bisnis tersebut.

DAFTAR PUSTAKA:

Wikipedia
Umar, Husein.(2003).BUSINESS AN INTRODUCTION. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Minggu, 31 Oktober 2010

Analisi tentang I-lab

Analisi tentang I-Lab

Ilab

Ilab – Pengenalan ilab

Ilab adalah sebuah layanan homepage yang di peruntukkan bagi mahasiswa khususnya bagi mahasiswa Universitas Gunadarma yang berisi tentang sebuah informasi mengenai pelajaran yang akan di ajarkan pada saat kegiatan praktikum.
Di layanan ini, ada semua informasi yang kita cari yang menyangkut tentang kegiatan praktikum.

Berikut ini adalah fitur-fitur layanan ilab,

Tata tertib
Dalam layanan tata tertib, berisi tentang tata tertib saat memasuki I-lab, tata tertib tentang berpakaian saat kegiatan praktikum, dan prosedural keikutsertaan praktikum.

Praktikum
- Tutorial Praktikum
Dalam layanan ini berisi tentang artikel tentang akitifitas saat kegiatan praktikum berlangsung. Dalam artikel ini kita di berikan petunjuk atau cara tentang sebelum memulai praktikum, pada saat log-in praktikum, isi-isi kegiatan soal pada saat praktek berlangsung seperti pre-test, lab activity, dan post test. Setelah selesai mengerjakan keseluruhan soal praktikum, terdapat layanan ubah jadwal yang di gunakan bagi mahasiswa untuk dapat melihat jadwal pada minggu selanjutnya atau dapat juga merubah jadwal yang di inginkan.
Dan terakhir adalah logout pada saat semua keseluruhan kegiatan telah di selesaikan.
- Modul Praktikum
Dalam layanan ini, terdapat sebuah informasi yang memberitahukan tentang pelajaran-pelajaran yang di berikan agar pada saat kegiatan praktikum berlangsung mahasiswa tidak bingung atas praktek yang akan di operasikan atau di kerjakan.
Setiap fakultas mempunyai modul praktikum yang berbeda beda.

Administrasi
- Download Jadwal
Dalam layanan ini mahasiswa dapat mendownload jadwal praktikum.
Pada download skema, jadwal yang diberikan adalah jadwal pada seluruh fakultas pada hari dan jam yang berbeda. Dan pada download terminal, berisi nomor terminal atau nomor komputer dan jam keberapa yang sudah di berikan dan di susun untuk setiap mahasiswa.
- Sistem Penjadwalan Praktikum
Dalam layanan ini terdapat tata tertib penjadwalan,sistem penjadwalan, informasi tentang praktikum pengganti (pada praktikum pengganti mahasiswa yang pada saat praktikum yang sudah di jadwalkan tidak dapat hadir mendapatkan praktikum pengganti, namun ada syarat-syarat yang harus dilakukan untuk praktikum pengganti), sesi praktikum (terdapat informasi shift-shift jadwal praktikum),keterlambatan(pada keterlambatan, praktikan di larang keras untuk terlambat, bagi praktikan yang terlambat di anggap absen, dan batas absen maksimal 2x perpraktikum).

Registrasi Kelas 1
- Prosedur Praktikum I-lab
Pada layanan ini, terdapat informasi tentang cara-cara praktikan untuk dapat mengikuti praktikum, langkah pertama, praktikan harus mengaktivasi akun I-lab, lalu mencetak kartu praktikum, setelah melakukan kedua langkah tersebut praktikan dapat mengikuti kegiatan I-lab.
- Registrasi Kelas 1
Layanan ini berisi informasi atau langkah-langkah bagi mahasiswa baru yang akan meregistrasi atau mengaktivasi akun I-lab.
- Cetak Kartu Praktikum
Layanan ini di peruntukkan bagi mahasiswa yang sudah mengaktivasi akun ilab.Dalam layanan ini, mahasiswa di wajibkan mengupload foto yang sudah di tentukan ukuran, pakaian, dan warnanya.Layanan ini akan di cetak dengan settingan .pdf pada file.

Kelebihan Pada I-lab : I-lab dapat memberikan modul modul yang dapat kita pelajari sebelum proses praktikum di mulai, I-lab juga dapat memberikan jadwal praktikum bagi praktikan dan I-lab dapat mencetak kartu praktikum secara praktis.

Kekurangan Pada I-lab : Pada bagian Modul ada yang tidak dapat di baca, walaupun ada sebagian yang dapat di baca. Selebihnya baik.

http : Ilab.gunadarma.ac.id

Rabu, 20 Oktober 2010

Penerapan Manajemen Dalam Kehidupan Mahasiswa

PENERAPAN MANAJEMEN DALAM KEHIDUPAN MAHASISWA
ANDI IVAN V
IDB03
30110682
Penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa
PENDAHULUAN

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien
Menurut saya dalam kehidupan seperti ini, kita harus kiat atau pintar-pintar dalam me-manage waktu, dengan ada’a managemen yang di terapkan, maka semua kegiatan yang bersangkutan dengan kehidupan sehari-hari bisa di lakukan sesuai dengan planning yang kita rencanakan dan mencapai sasaran.Dengan adanya schedule atau jadwal yang kita susun, susunan kegiatan yang sudah di rencanakan tidak akan terbengkalai begitu saja.

Kita pun mengetahui, tujuan dan fungsi dari managemen tersebut adalah untuk mengatur dan menyusun sebuah kegiatan atau planning secara efektif dan efisien. Efektif dalam artian managemen adalah bahwa tujuan yang kita rencanakan dapat terlaksana sesuai dengan hasil yang di inginkan.Sedangkan efisien itu sendiri bahwa susunan kegiatan yang telah ada dapat di laksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan semua susunan jadwal.

Pastinya hal ini akan sangat bermanfaat jika di implementasikan dalam kehidupan kita jika kegiatan bisa di lakukan sesuai dengan apa yang di harapkan. Apalagi dalam kehidupan mahasiswa yang pastinya kita tau, begitu banyak kegiatan yang seabrek-abrek. Tugas-tugas, ataupun kegiatan yang berhubungan dengan pencarian ilmu ini akan menjadi lebih mudah dan terorganisir dengan tepat sasaran, jika dapat memanagemen dirinya sendiri dengan baik.
Ini berarti tanpa kita semua sadari, kita sudah menjadi manager yang sukses. Karena kita sudah bisa me-manage waktu dan kegiatan kita secara terorganisir dengan sebaik-baiknya.

● ISI

Berikut adalah pendapat salah satu penulis tentang fungsi manajemen dalam kehidupan mahasiswa :

Harold Koontz dan Cyril O’Donnell :
- Planning (Perencanaan)
- Organizing (Pengorganisasian)
- Staffing (Penyusunan Pegawai)
- Directing (Pengarahan)
- Leading (Memimpin)
- Controlling (Pengendalian)

•Planning
Disebutkan di atas bahwa fungsi dalam management waktu adanya planning atau perencanaan.sangatlah penting planning atau perencanaan di dalam fungsi management atau suatu perorganisasian di karenakan sebuah planning akan membuat kita lebih efisien dan efektif dalam kegiatan yang kita lakukan.itu artinya pengorganisasian suatu hal tidak akan efisien jika tidak adanya perencanaan itu sendiri.
Definisi dari perencanaan sendiri adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dan tambahan untuk fungsi perencanaan adalah sudah termasuknya fungsi pengaturan budget.
Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan.

•Organizing
Organizimg juga pelengkap dalam fungsi manajemen.Organizing dimaksudkan untuk mengelompokkan kegiatan sesuai dengan tingkat keperluannya, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.
Organisasi atau pengorganisasian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan aktivitas di manajemen dalam mengelompokkan orang-orang beserta dengan penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang mempunyai kegunaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam perencanaannya.

•Staffing atau Assembling Resources
Staffing atau penyusunan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatanyang ada dalam organisasi tersebut.

•Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni :
1) mengambil keputusan,
2) mengadakan komunikasi,
3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak,
4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

•Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian ke bagian yang lebih rendah pangkatnya adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah digariskan semula.

•Directing atau Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

PENUTUP
Dari penjelasan, keterangan dan ulasan singkat di atas, terlihat jelas bahwa manajemen sangatlah berpengaruh besar terhadap kehidupan mahasiswa, terutama jika kalian berorganisasi atau berada dalam organisasi. Bukan hanya berorganisasi, tapi dalm kehidupan sehari-hari pun segala jenis dan macam manajemen baik itu manajemen waktu, manajemen pengetahuan, dan lain-lain akan sangat bermanfaat bila diimplementasikan secara tepat pada sasarannya masing-masing.

Daftar Pustaka : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/Implementasi-fungsi-Manajemen-(POAC)-dalam-diri-pribadi-sebagai-seorang-mahasiswa

Kamis, 14 Oktober 2010

Taktik Bernegosiasi secara singkat

ANDI IVAN V
1DB03

TAKTIK BERNEGOSIASI SECARA SINGKAT
Bernegosiasi demi keuntungan kita belum tentu berarti “ Demi Keuntungan Pihak Lain”
Kita harus bertujuan memberi dia kepuasaan dari perjanjian atau transaksi itu, sekaligus tetap memperhatikan keuntungan kita.
Karena itu kita harus mulai dengan suatu definisi yang tepat mengenai keuntungan kita sendiri.
Kita perlu menciptakan iklim yang cepat, mantap dan praktis serta mempunyai perencanaan untuk pertemuan, lebih di sukai rencana yang telah d sepakati.
Kita akan dengan cepat masuk negosiasi.
Proses memilih persoalan dan menyusun urutannya dalam pembahasan merupakan unsur penting dalam negosias, namun penggunaan ancangan “ Ajang Yang Luas ” tetap di anjurkan.
Proses negosiasi memakai juga sedikit gertak sambal dan gertak balasan.
Tetapi di dalam negosiasi bertarung bukanlah merupakan suatu ancangan yang di anjurkan untuk negosiasi.
Pertarungan membutuhkan kekuatan dasar dan seorang petarung yang kuat.
Perang bukanlah tempat yang cocok untuk perasaan halus, tidak ada banyak waktu untuk hal-hal yang menyenangkan pada pembukaan dalam pola pertarungan.Dengan cepat gerakan tersebut akan mengarah pada tawar menawar yang keras.
Biasanya Negosiator yang suka bertarung adalah seorang tokoh yang menguasai taktik-taktik pertarungan.

Sedikit TIPS, dalam upaya melawan orang yang suka pertarungan :
1. Cobalah Menghadangnya.
2. Kendalikan Wilayah Pertarungan (kendalikan apa yang sedang di bahas dan urutannnya.
3. Pertahankan kelancaran pada suatu ajang yang luas.
4. Gunakan taktik balasan.
5. Janganlah perasa.
6. Tenanglah.
7. Bersiap-siaplah untuk berdiri dan pergi.
(Sumber dari Buku Strategi dan Teknik Negosiasi - Bill Scott)

Rabu, 13 Oktober 2010

Artikel Manajemen

Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.

Pemikiran awal manajemen

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan 10 orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan

(1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerjaan
(2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas,
(3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Era manajemen ilmiah

Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.
Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company menggagas ide bahwa seharusnya seorang mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik.Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Era manusia sosial

Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Kontribusi lannya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924.Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".
Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritas itu.

Era moderen

Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan maka :
(1) Biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material.
(2) Produktivitas meningkat.
(3) Market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga.
(4) Profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis
(5) Jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran.Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia merujuk pada "prinsip pareto." Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi, dan diimplementasikan.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Sejarah Perekomian Indonesia

Sejarah Perekonomian Indonesia

Sejarah Perekonomian Indonesia di mulai, karena posisi Indonesia yang menguntungkan. Yaitu karena Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudra Pasifik dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Salah satu jalan sutra, yaitu jalur sutra laut, ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini ada yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah melalui Mesir dan sampai juga ke laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (kekaisaran Romawi).
Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang “mampir”.
Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal di masa itu, namun pemakaian uang baru mulai dikenal di masa kerajaan-kerajaan Islam, misalnya picis yang terbuat dari timah di Cirebon. Namun penggunaan uang masih terbatas, karena perdagangan barter banyak berlangsung dalam sistem perdagangan Internasional. Karenanya, tidak terjadi surplus atau defisit yang harus diimbangi dengan ekspor atau impor logam mulia.
Kejayaan suatu negeri dinilai dari luasnya wilayah, penghasilan per tahun, dan ramainya pelabuhan.Hal itu disebabkan, kekuasaan dan kekayaan kerajaan-kerajaan di Sumatera bersumber dari perniagaan, sedangkan di Jawa, kedua hal itu bersumber dari pertanian dan perniagaan. Di masa pra kolonial, pelayaran niaga lah yang cenderung lebih dominan. Namun dapat dikatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan, pertanian dan perniagaan sangat berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bahkan hingga saat ini.
Seusai masa kerajaan-kerajaan Islam, pembabakan perjalanan perekonomian Indonesia dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.

I.SEBELUM KEMERDEKAAN


Sebelum merdeka, Belanda yang berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa sejarah perekonomian Indonesia, rasanya perlu membagi masa pendudukan Belanda menjadi beberapa periode, berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan yang mereka berlakukan di Hindia Belanda (sebutan untuk Indonesia saat itu).
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
Belanda yang saat itu menganut paham Merkantilis benar-benar menancapkan kukunya di Hindia Belanda. Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC (Inggris).
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi Hak Octrooi.

Yang antara lain meliputi :
a.Hak mencetak uang
b.Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c.Hak menyatakan perang dan damai
d.Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e.Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja


Singkat Cerita


II.ORDE LAMA

 Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
ÿ
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI.
Kas negara kosong.
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
Ø Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
Ø Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
 Konferensi
Ø Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
 Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Ø
Ø Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 >>mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
 Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada
Ø pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).

 Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
ÿ
Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
a)Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b)Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
c)Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d)Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
e)Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
ÿ
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salahsatu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain.

III.ORDE BARU

Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai berkiblat pada teori-teori Keynesian.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.



IV.ORDE REFORMASI

Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
 Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
ÿ
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
a)Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.

 Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
ÿ
Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.
Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.
Menurut Keynes, investasi merupakan faktor utama untuk menentukan kesempatan kerja. Mungkin ini mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan untuk memberi kemudahan bagi investor, terutama investor asing, yang salahsatunya adalah revisi undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.
Pada pertengahan bulan Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3,2 miliar dolar AS. Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negri. Namun wacana untuk berhutang lagi pada luar negri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat kurang (perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Selain itu, birokrasi pemerintahan terlalu kental, sehingga menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi, di satu sisi pemerintah berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam negri masih kurang kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
Buku modul mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi
Creutzberg, Pieter, dan JTM Van Laanen. 1987. Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia. Yayasan Obor Indonesia:Jakarta.
Leirissa, RZ, GA Ohorella, dan Yuda B. Tangkilisan.1996. Sejarah Perekonomian Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI:Jakarta.
Mustopo, M.Habib, dkk. 2005. Sejarah 3. Yudhistira:Jakarta